Kamis, 31 Maret 2011

PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN DAN PERSALIAN

PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Setiap wanita hamil umumnya mempunyai berbagai keluhan yang menyertai masa-masa kehamilan disebabkan oleh perubahan dalam tubuhnya. Keluhan itu bisa bermula dari gangguan ringan seperti konstipasi dan kram otot sampai gangguan yang lebih serius seperti diabetes atau hipertensi. Masing-masing individu memiliki keluhan berbeda tergantung kondisi fisiknya. Ada yang selama kehamilan tidak menemukan keluhan berarti, tetapi tak sedikit pula wanita hamil yang mengeluhkan berbagai gangguan.
1.Tuberkulosis paru
Penyakit ini disebabkan oleh inhalasi mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan reaksi granuloma paru.
Gejala klinik infeksi tuberculosis adalah batuk dengan sputum minimal,hemoptysis,subfebris,penurunan berat badan,dan pada pemeriksaan foto toraks ditemukan gambaran infiltrate,kavitas,dan limfadenopati mediastinum. Pemeriksaan radiologic harus memakai pelindung timah pada abdomen, sehingga bahaya radiasi dapat diminimalisasi. Pada trimester I hindari pemeriksaan foto toraks karena efek radiasi yang sedikit pun masih berdampak negative pada sel-sel muda janin. Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan hapusan sputum dan ditemukan basil tahan asam, uji tuberculin dengan purified protein derivative ( PPD ) 5 unit intrakutan, pemeriksaan kultur darah, PCR, dan interferon gamma kuantitatif pada infeksi laten TBC.
Pada kehamilan dengan infeksi TBC risiko prematuritas, IUGR, dan berat badan lahir rendah meningkat serta resiko kematian perinatal. Keadaan ini terjadi baik akibat diagnosis yang terlambat, pengobatan yang tidak teratur dan derajat keparahan lesi di paru, maupun infeksi ekstrapulmoner. Infeksi TBC dapat menginfeksi plasenta. Keadaan ini dapat menyebabkan infeksi pada janin yang menyebabkan tuberculosis kongenital. Tuberculosis kongenital juga termasuk bayi yang terinfeksi dari aspirasi secret pada proses persalinan.
Penanganan sebelum kehamilan perlu diberi konseling mengenai pengaruh kehamilan dan TBC,serta pengobatan. Adanya TBC tidak merupakan indikasi untuk melakukan abortus.  Pengobatan TBC dengan isoniazid,rifampisin, etambutol tidak merupakan kontraindikasi pada kehamilan. Yang merupakan kontraindikasi pada kehamilan yaitu streptomisin karena dapat menyebabkan ototoksik pada janin. Pengobatan TBC dalam kehamilan menurut WHO adalah dengan pemberian 4 regimen kombinasi isoniazid, rifampisin, etabunol dan pirazinamid selama 6 bulan atau 3 regimen kombinasi isoniazid, rimfapisin etambunol selama 9 bulan.
2.JANTUNG
Penyakit jantung terbanyak disebabkan oleh demam reumatik dan biasanya dalam bentuk stenose mitralis, disamping itu dapat disebabkan kelainan jantung kongenital dan penyakit otot jantung.
Penyakit jantung pada wanita hamil masih merupakan sebab kematian yang penting. Bidan sulit mendiagnosa penyakit jantung mungkin baru diketahui kalau ada decompensatio seperti sesak nafas, cyanosis, kelainan nadi, oedem, dan jantung yang berdebar-debar.
Dokter dapat mendiagnosa penyakit jantung atas adanya :
·         Bising diastolis atau bising sistolis yang kuat
·         Pembesaran jantung pada gambarrontgen
·         Adanya aritmia jantung.

Pasien dengan penyakit jantung biasanya dibagi dalam 4 golongan :
Golongan 1 : pasien yang tidak usah membatasi kegiatan badannya
Golongan 2 : pasien yang harus membatasi diri sedikit, kalau melakukan pekerjaan sehari-harinya maka terasa capek,jantung berdebar,sesak nafas.
Golongan 3 : pasien yang sangat harus membatasi diri.pasien golongan ini senang dalam istrahat tapi kalau bekerja sedikit merasa capek, sesak dan  lainnya.
Golongan 4 : pasien yang memperlihatkan gejalla-gejala decompensatio walaupun dalam istirahat.
Factor predisposisi yaitu peningkatan usia pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan superimposed preklampsia atau eklampsia,aritmia jantung, anemia.
Pada penderita penyakit jantung diusahakan untuk membatasi kenaikan berat badan berlebihan, anemia secepat mungkin diatasi dan preklampsia dijauhkan karena sangat memberatkan kerja jantung.
Golongan 1 dan 2 biasanya dapat melalui kehamilan dan persalinan dengan selamat.kalau kala II terlalu panjang, posisi baik dan kepala sudah sampai didasar panggul dapat ditolong dengan forceps.
Dalam pengobatan penyakit jantung ada 4 hal yang harus diperhatikan,yaitu :
·         Cukup istirahat.
·         Menghindarkan infeksi terutama infeksi jalan pernafasan bagian atas.
·         Tanda dini decompensatio harus cepat diketahui ialah batuk, ronchi basal, dyspnoe dan haemoptoe.
·         Baiknya pasien masuk rumah sakit 2 minggu sebelum persalinan untuk istirahat.

Pada pimpinan persalinan untuk ibu bersalin dengan penyakit jantung,untuk menjauhkan infeksi biasanya diberi antibiotika selama persalinan dan masa nifas.waktu persalinan kepala dan dada ditinggikan.nadi dan pernafasan dicatat tiap ½ jam dalam kala I dan tiap 10menit dalam kala II: nadi diatas !!% menit dan pernafasan diatas 28 menit harus dilapokan.
3.GINJAL
Dalam kehamilan terjadi perubahan anatomic dan fungsional ginjal dan saluran kemih, yang sering menimbulkan gejala, kelainan fisik, dan perubahan hasil pemeriksaan laboratorium. Oleh karena itu perlu dipahami benar mengenai perubahan – perubahan ginjal dan saluran kemih dalam kehamilan agar tidak terjadi kesalahan dalam membuat diagnosis dan terapi yang dapat merugikan ibu dan bayi.
Ginjal dan saluran kemih dapat terinfeksi bersama-sama dalam bentuk akut maupun kronis. Pada infeksi ginjal dan saluran kemih yang akut dapat dijumpai :
·         Panas badan yang tinggi disertai menggigil
·         Nyeri pada pinggang atau diatas simfisis
·         Nyeri saat miksi, urin kurang
·         Gejala subyektif yang sering dijumpai adalah mual sampai muntah, nafsu makan berkurang, nyeri kepala, nyeri pada pinggang yang terkena infeksi.
·         Pada infeksi ginjal akut dapat pula dijumpai urin yang mengandung darah, pembengkakan tungkai, pengeluaran protein melalui urin.
Bentuk infeksi yang sering dijumpai adalah bekteriuria, sistitis, pielonefritis akut, dan glronefritis akut.
Infeksi pada ginjal dan saluran serta kandung kemih mudah terjadi pada wanita karena dekatnya saluran kemih dengan anus sebagai sumber infeksi. Saat hamil sering tersisa urin sehingga memudahkan terjadinya infeksi kandung kemih. Rahim yang hamil yang terdorong kearah kanan dapat menekan ureter kanan sehingga terjadi timbunan urin yang lebih memudahkan terjadinya infeksi pielum ginjal dan infeksi jaringan ginjal. Oleh karena itu, bidan yang bertugas dipedesaan sebaiknya segera  melakukan konsultasi  atau merujuk pemderita.

Pengaruhnya terhadap kehamilan terutama karena panas badan yang tinggi dan menyebabkan terjadinya kontraksi otot Rahim sehingga dapat menimbulkan keguguran, persalinan prematuritas, dan memudahkan infeksi pada neonates. Kehamilan dapat menurunkan daya tahan tubuh sehinnga makin memungkinkan infeksi menjadi sepsis yang menyebabkan kematian ibu dan janin


DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawiraharjo, Hanifa Wiknjosastro.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina pustaka
Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC
Manuaba,I.B.G.1998.ilmu kebidanan,penyakit kandungan & keluarga berencana untuk pendidikan bidan.Jakarta:ECG
Sastrawinata,Sulaiman.R.1984.obstetri patologi.Bandung:UNPAD
Sarwono Prawiraharjo, Hanifa Wiknjosastro.2009.Ilmu kandungan.Jakarta:Yayasan Bina pustaka
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar